Sephora Berjaya, Ini Strateginya Merebut Hati Gen Z di Q3 2024
Keberhasilan Sephora dalam menarik perhatian Gen Z di pasar kecantikan menjadi sorotan utama di kuartal ketiga tahun 2024. Brand ini mampu mengimplementasikan strategi yang jitu untuk menghadapi persaingan, terutama dalam merebut hati generasi muda yang terbukti sulit dicapai oleh banyak brand lainnya. Di tengah momen perayaan komunitas secara spesifik dan musim kembali ke sekolah, tingginya konten buatan pengguna (User Generated Content/UGC) terutama di platform seperti TikTok, menjadi kunci efektif yang mendekatkan Sephora dengan Gen Z.
Menurut laporan "Gen Z's Top 50 Beauty Brands Report Q3 2024" dari lembaga riset Dcdx, ada empat hal utama yang mencerminkan performa UGC terkait brand kecantikan di kalangan Gen Z yang bisa menjadi pelajaran bagi brand lain, termasuk di Indonesia.
Sephora Memimpin Puncak Keterlibatan
Sephora berhasil menduduki peringkat teratas dalam UGC kecantikan dengan skor keterlibatan mencapai 85,24 dari 100 menurut laporan Dcdx. Hal ini menunjukkan bahwa brand ini tidak hanya menarik perhatian, tetapi juga mempertahankan konsistensi keterlibatan dengan Gen Z. Selain Sephora, beberapa brand lain seperti Charlotte Tilbury, Rare Beauty, Dior, Maybelline, dan e.l.f. Cosmetics juga berhasil menyumbang hingga 25% keterlibatan UGC kecantikan di Q3.
Peluang bagi Brand di Indonesia
Strategi sukses Sephora ini bisa diterapkan oleh brand kecantikan di Indonesia, baik yang sudah mapan maupun yang masih membangun basis pengguna. Media sosial, terutama Instagram dan TikTok, bisa menjadi senjata ampuh untuk menggaet Gen Z, yang sangat responsif terhadap konten digital. Meskipun fokus utama diarahkan pada generasi muda, brand juga perlu mempertimbangkan generasi yang lebih tua dengan menawarkan produk premium yang sesuai dengan kebutuhan mereka, seperti yang dilakukan oleh Sephora dengan memperluas pasar untuk konsumen berusia 40-an.
Brand Lama Mulai Kehilangan Magnet Gen Z
Tren kecantikan yang bergerak dengan cepat dan dinamis membuat beberapa brand besar mulai kehilangan daya tariknya di mata Gen Z. Ini menjadi peluang bagi brand lain untuk bangkit dengan menghadirkan inovasi produk yang selaras dengan nilai-nilai yang dipegang oleh Gen Z, seperti bahan alami dan ramah lingkungan. Di Indonesia, tren ini semakin populer seiring meningkatnya kesadaran akan produk yang tidak hanya mempercantik, tetapi juga berdampak positif pada lingkungan.
Tutorial dan Tren Menguasai UGC
Sekitar 25,1% konten UGC kecantikan di Q3 berbentuk tutorial dan tren, menjadikannya jenis konten yang paling diminati. Video gaya hidup seperti "get ready with me" juga menjadi sorotan utama, sementara ulasan produk justru kurang menarik minat. Bagi brand kecantikan di Indonesia, menghadirkan konten tutorial yang menarik dan mudah dipraktikkan bisa menjadi kunci untuk meningkatkan keterlibatan dan menjangkau lebih banyak calon konsumen.
Persiapan Stok dan Penjualan yang Lebih Matang
Dengan tingginya popularitas UGC, penjualan produk kecantikan berpotensi meningkat tajam dalam waktu singkat. Brand perlu memastikan ketersediaan stok selalu terjaga untuk mengantisipasi lonjakan permintaan. Strategi pengelolaan inventaris yang baik akan memastikan produk tersedia tepat saat konten yang viral mulai menarik minat Gen Z untuk mencoba.
Gen Z adalah generasi yang dinamis dan selalu mencari pengalaman baru, termasuk dalam hal kecantikan. Bagi brand kecantikan di Indonesia, memanfaatkan momentum seperti Sephora dengan fokus pada UGC yang menarik, penggunaan bahan alami, serta strategi yang terarah di media sosial, bisa menjadi langkah penting dalam merebut perhatian pasar muda.